Thursday, February 23, 2012

Daster Lover

Halo temans..
Ada yang pernah nonton drama Jepang yang judulnya Hotaru No Hikari belum ya? Drama Jepang ini adalah salah satu favoritku. Mungkin karena karakter tokoh utamanya agak-agak mirip aku kali ya.. hehe. Amemiya Hotaru, si tokoh utama dalam drama ini, digambarkan sebagai wanita muda yang selalu tampil rapi dan modis ketika sedang bekerja atau di luar rumah, tetapi saat berada di rumah penampilannya sangat berbeda 180 derajat. Ketika di rumah dia sangat cuek dan berantakan. Kostum favoritnya adalah kaos oblong belel plus celana training kolor yang sudah bolong-bolong, dan rambutnya tidak disisir, hanya dikucir dengan karet gelang. 


Hotaru di kantor dan Hotaru di rumah

Nah, aku juga seperti itu. Bedanya kalau aku bukan memakai celana kolor, tapi memakai daster belel dan kadang-kadang memakai sarung. Ya sarung! Bahkan dulu ada teman kantorku yang shock saat berkunjung ke rumahku. Kebetulan waktu itu aku sedang mengenakan sarung. Dan dia kaget �Hah! Lo pake sarung! Busyet dah! Njijiki banget!�. Ya ampun, segitu kagetnya dia sampai komentar seperti itu. Padahal menurutku tak ada yang salah dengan sarung, yang penting kan menutup aurat. Mungkin dia ga nyangka aku yang manis dan modis ini (maaf ya lagi narsis, semoga pembaca tak ada yang protes :D), ternyata kalau di rumah penampilannya parah banget.. hihi..


Lain lagi dengan daster. Teman-teman terutama para emak-emak, pasti sepakat dong kalau daster itu pakaian paling nyaman sedunia, dan ini merupakan kostum favoritku. Aku mempunyai daster yang sering sekali kupakai. Dari sejak awal nikah, hamil anak pertama, melahirkan anak pertama, hamil anak kedua, hingga melahirkan anak kedua, aku memakai daster yang sama. Bisa dibayangkan betapa belelnya daster itu, selama bertahun-tahun kupakai terus-terusan. Dan parahnya, aku masih saja menganggap daster itu layak pakai walaupun ada beberapa bagian yang sobek dan bolong. Bahkan aku merasa semakin belel sebuah daster, semakin nyaman pula dipakai. 


Tapi itu dulu. Sekarang tingkat ketergantunganku terhadap daster dan sarung sudah berkurang sejak aku mendengar obrolan salah satu teman kantorku. Dia bilang �Aku ga pernah pakai daster di rumah, soalnya suamiku ga suka. Dia lebih suka aku pakai kaos-kaos yang ngepas badan gitu. Katanya lebih enak dilihat daripada aku pakai daster�. Saat itu aku berpikir, ternyata laki-laki memang suka yang seperti itu ya. Tapi masuk akal juga sih, dibandingkan daster kedodoran yang sudah bolong-bolong, pastinya lebih enak dilihat kalau kita memakai pakaian yang pantas dan memperlihatkan keindahan tubuh. Walaupun suamiku tak pernah protes apapun penampilanku, tapi tak ada salahnya aku berpenampilan lebih layak di rumah. 


Seperti kata-kata Bunda Sitaresmi saat kajian keputrian di kantorku beberapa minggu yang lalu, bahwa suami dan anak-anak kita lebih berhak melihat kita tampil cantik daripada orang-orang di luar sana. Jadi kalau kita bisa berpenampilan rapi, modis dan cantik di luar, kenapa kita tidak bisa berpenampilan cantik di rumah. Suami berhak melihat istrinya cantik di rumah, anak-anak berhak melihat ibunya segar dan ceria. Cantik bukan berarti harus memakai make up tebal, atau memakai pakaian yang seksi, tapi yang penting enak dilihat dan kita sendiri nyaman. Dan memakai daster kedodoran yang bolong-bolong, rambut berantakan plus jepitan rambut yang mirip jepitan jemuran, ditambah tempelan koyo� di kening dan bau minyak angin, aku rasa itu bukan penampilan yang cantik, walaupun kita nyaman.. hehe. 


Jadi sekarang koleksi daster belelku sudah banyak yang kupensiunkan. Dan kuganti dengan daster juga (tak bisa lepas dari daster), tapi dengan potongan lebih pas di badan dan model yang manis. Kadang-kadang aku memakai kaos ngepas badan dengan bawahan senada sebatas lutut.  Rambutpun ditata rapi, dan sesekali digerai.. aiih girly sekali.. hihi.. Dan saat aku bercermin.. hey.. I feel so sexy.. ^_^

No comments:

Post a Comment