Aku sudah mengenal dunia rajut merajut sejak kelas 1 SMP. Saat itu kurikulum ketrampilan di sekolahku salah satunya adalah merajut. Kalau kata guruku dulu, aku cukup berbakat di bidang ini. Terbukti hasil rajutanku laku keras di bazar yang diadakan pihak sekolah. Kala itu aku membuat taplak berbagai jenis dan ukuran. Senang rasanya hasil karya kita digemari banyak orang. Terlebih untuk ukuran seorang anak SMP, merajut bukanlah pekerjaan yang mudah. Tentu saja aku bangga, punya ketrampilan yang tidak semua orang bisa.
Seiring berjalannya waktu, aku semakin disibukkan oleh banyak kegiatan, sehingga merajut mulai kulupakan. Namun belasan tahun kemudian secara tak sengaja, aku mulai merajut lagi. Saat aku lihat benang rajut yang dipajang di etalase gramedia, tiba-tiba aku ingat, "oh iya, aku pernah bisa merajut. Gimana kalau aku coba lagi". Penasaran apakah talentku masih ada atau sudah hilang, akhirnya aku beli satu gulung benang rajut dan hakken. Dan mulailah dengan pemanasan melemaskan jari-jariku. Aku merajut lagi.
Ada keasyikan tersendiri saat merajut. Sungguh aku merasa terhibur. Bagiku merajut itu sebuah proses yang ajaib. Bagaimana tidak, dari sehelai benang, bisa menjadi berbagai bentuk dan produk yang indah. Dan yang diperlukan hanyalah ketelaten.
Satu per satu aku mulai membuat tempat hp, dompet, tas, dan boneka rajut. Dan yang terakhir inilah yang menjadi spesialisku saat ini. Kenapa aku memilih boneka rajut? Itu karena kecintaanku pada dunia anak. Anak-anakku yang awalnya memintaku membuat boneka. Padahal aku belum pernah membuat sama sekali. Jadi secara otodidak aku mencoba membuatnya. Dan alhamdulillah anak-anak sangat menyukai hasilnya. Sejak saat itu aku mulai membuat boneka dengan berbagai karakter, dan aku design sendiri polanya. Tidak mudah memang, karena itu membutuhkan daya imaginasi yang tinggi. Tapi semua itu membuatku senang saat melihat hasilnya yang memuaskan.
Ternyata boneka rajutku tak hanya disukai anak-anakku. Banyak temanku tertarik dengan hasil karyaku ini. Beberapa temanku mulai banyak yang pesan. Ada pula yang meminta karakter yang beda. Dan berkat ide mereka karakter boneka yang aku buat terus berkembang. Banyak pula yang meminta dibuatkan boneka dengan karakter tokoh kartun favorit mereka.
Kini penggemar boneka rajutku bukan hanya dari kalangan anak-anak saja. Tapi juga remaja dan orang dewasa, laki-laki maupun wanita. Bisa dibilang boneka rajutku ini boneka untuk segala usia dan gender. Bahagia rasanya melihat binar mata para pelanggan saat melihat boneka pesanan mereka sudah jadi. "Waah lucunya..", "waah manis banget..", "wow baguuus..", "Mau pesan lagi dong..", begitu komentar mereka.
Tapi walaupun banyak yang menggemari, aku belum berani mempromosikan lebih jauh. Paling cuma upload foto di facebook saja. Kenapa? Karena semuanya aku kerjakan seorang diri. Dan untuk mengerjakannya waktunya sempit, sebab aku ini pekerja kantoran yang waktu kerjanya cukup ketat. Biasanya aku mengerjakan saat istirahat di kantor atau saat sudah pulang kantor, dan saat weekend saja. Aku takut kalau kebanyakan yang pesan aku kewalahan, dan hasilnya tidak memuaskan. Bukan sombong atau nolak rejeki, tapi karena aku cukup tahu diri dengan kondisiku, tak ingin mengecewakan penggemar.. Hehe..
Sebenarnya aku ingin lebih serius di bidang ini. Semoga suatu saat bisa. Dan semua harus dipersiapkan dengan baik dan matang, terutama untuk tenaga perajutnya. Untuk membuat usaha ini lebih berkembang rasanya tak mungkin kalau semua aku kerjakan sendiri, Nah untuk saat ini sementara aku memajang karyaku di facebook. Boneka rajutku ini aku beri label "Cova Amigurumi". Cova adalah namaku, dan amigurumi artinya seni merajut boneka. Foto-foto di atas adalah beberapa contoh boneka rajutku. Kalau ingin melihat secara lengkap bisa kunjungi pagenya di www.facebook.com/CovaAmigurumi. Monggo silahkan dilihat-lihat dan di-like. Eh, malah promosi.. Hihihi.. Kalau mau pesan juga boleh, tapi harus sabar ya� ^^
*Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway 3 Tahun Ladaka Handicraft*
*dan dalam rangka memeriahkan gerakan #7HariMenulis*
No comments:
Post a Comment