Banyak modus yang dilakukan orang-orang jahat untuk menipu. Setelah teramat sering saya dapat sms menang undian entah dari siapa. Sekalipun saya tiak pernah menggubrisnya, karena tidak berminat dengan iming-iming hadiah apapun. Biasanya setelah sms masuk, saya baca dan langsung delete. Para penipu memang pintar, karena usaha lewat sms tidak pernah membuahkan hasilm lalu mereka mencari cara lain. Kali ini saya di telpon masih dengan modus yang sama, menang undian. Saya yakin ini pasti cerita basi karena anda sendiri mungkin pernah mengalaminya.
Ini untuk pertama kalinya saya ditelpon penipu itu. Dengan suara yang sangat ramah, mereka menyatakan diri mereka dari operator. Saya awalnya sangat tidak prcaya, dan saya mengunggkapkan ketidak percayaan itu. Namun mereka menepisnya dengan suara sangat lemah lembut. Maka jadilah hari itu saya mengikuti perintah mereka. Saya di suruh datang ke sebuah tempat untuk menjemput hadiah, dan saya di suruh dandan yang rapi karena akan di shoot untuk diliput langsung. Waduuuh�bila ingat itu betapa bodohnya saya. Padahal saya tinggal di daerah, bagaiman mungkin mereka yang awalnya bilang ada di Jakarta, lalu dalam beberapa menit sudah sampai di kota Padang dan beberapa menit lagi sudah sampai di kota saya. Benar-benar gila. Untungnya saya sempat memberitahukan suami saya keika akan berangkat, dan saya juga memilih tempat untuk menemui mereka di depan kantor suami.
Pada saat saya sudah sampai di tempat itu. Ternyata suami saya sudah duluan ada di luar kantor menunggu saya. Anehnya saya tidak peduli, saya tidak mau ketika suami menyuruh saya pulang. Saya katakana ini bukan penipuan ini benar. Sumi saya ngotot minta saya pulang. Sampai satpam di kantor juga meminta saya pulang. Saya tetap tidak mau. Hanpir setengah jam saya berada di tempat itu menunggu mereka engan hati penasaran. Akhirnya suami saya mendekati saya, dan menarik tangan saya. Saat itulah saya tersadar dan langsung istighfar.
�Ya Allah kenapa saya ada di sini? anak-anak saya mana? Ya ampun saya menitipkan mereka kepada tetangga saat akan berangkat tadi. � bagaimana mungkin?� Suami saya menyuruh saya duduk dulu, tapi syukurnya beliau tidak marah, hanya menyatakan kepada saya. Itu penipun. Sama sekali tidak benar. Saya tidak tahu bagaimana malunya suami saya saat itu? Istrinya tergiur ingin dapat hadiah, entah dari siapa. Lalu suami mengantar saya pulang.
Sampai di rumah, hape kembali berdering, kali ini bukan suara orang yang tadi pertama menelpon saya, tetapi suara perempuan. Dia bicara dengan logat Medan, saya langsung memaki-maki di telpon. Dan dia masih bicara dengan lemah lembut, meminta saya kembali ke tempat kami ingin bertemu tadi. Saya tidak mau lagi karena rasanya saat ini kesadaran saya telah kembali. Lalu suami saya meminta nomor hp orang itu. Dan suami saya langsung menghubungnya, sumi saya menggertak, dan akhirnya mereka bertengkar maka keluarlah sekalian kata kotor dan kasar dari si penelpon gelap itu. Sejak saat itu saya sangat takut untuk menerima telpon dari orang yang tak di kenal.
Kejadian itu telah terjadi beberapa bulan yang lalu. Dan saya telah melupakannya. Tetapi sepertinya para penipu itu tidak pernah kapok. Sms menang undian masih sering masuk di hape saya. Dan saya tidak pedulikan. Tetapi hari ini, terjadi lagi usaha mereka ingin menjebak saya. Kali ini lewat telpon rumah, saya tidak tahu darimana mereka mendapatkannya. Dan nama alamat lengkap si pemelik telpon juga dia sudah tahu. Pagi-pagi menjelang berangkat ke toko, tlp berdering, saya mengangkat tanpa ada pransangka. Dan suara di seberang itu menyatakan �ini dari telkom�. Saya disuruh menghubungi ke telkom pusat. Agar memberikan informasi data diri saya. Kali ini nomor telpon saya diberitahukan teracak dalam undian telkom poin. Saya iseng hanya ingin tahu lalu menghubungi nomor yang diberikan, mereka memang hebat karena telah menset semuanya dengan baik seolah-olah mereka benar-benar berada di sebuah kantor, karena ada suara banyak orang sibuk layaknya kantor.
Lalu saya di suruh menekan 8888 dan saya akan terhubung dengan Drs H.M Yasin direktur utama Telkom DKI. Saya hanya senyum-senyum sendiri, mudah sekali untuk bisa bicara dengan dirut telkom. Saat telpon tersambung ia menyakan apa saya nonton ANTV tadi malam acara undian telkom. Saya jawab tidak, lalu tiba-tiba telpon mati dan suara oerator terdengan �Nomor sedang sibuk anda dimohon menunggu sebentar � Plak�saya langsung matikan telpon dan berangkat ke toko. Sebelumnya saya mampir dulu ke kantor suami, dan melaporakan kejadian itu. Saya meminta suami untuk menghubungi kantaor telkom di sini dan menanyakan hal itu.
Akhirnya suami saya menelpon kantor telkom di daerah saya. Dan mereka bilang itu penipuan, memang ada undian telkom poin tgl 28 februari lalu. Dan untuk daerah Sumatera hanya Palembang satu-satunya yang teracak. Naah benar ternyata mereka menipu.
Cerita ini saya bagikan kepada anda, supaya kita bisa berhati-hati degnan segala jenis penipun saat ini yang marak terjadi. Saya masih bersyukur karena bisa selamat dan tidak mengalami kerugian materil. Walaupun pernah merasa dipermalukan. Untuk itu tetaplah waspada.(sumber:kompasiana.com)
No comments:
Post a Comment