gambar pinjam dari sini |
Kegagalan kedua terjadi sekitar 2 tahun yang lalu. Aku sudah menyiapkan dana untuk keliling Belitung. Tapi dana tersebut malah terpakai untuk keperluan mudik lebaran. Yah, mau bagaimana lagi, masa' mau jalan-jalan harus ngutang. Terpaksa harus aku batalkan.
Dan kegagalan yang ketiga adalah kegagalan yang terparah sepanjang masa. Semoga teman-teman tak ada yang mengalaminya. Sekitar 3 bulan yang lalu aku sudah membeli tiket pesawat Batavia Air tujuan Tanjung Pandan, untuk penerbangan bulan Mei 2013 nanti. Biasalah, aku memanfaatkan momen promo, jadi belinya jauh-jauh hari. Tapi siapa sangka 3 hari yang lalu Batavia Air dinyatakan pailit, dan tidak beroperasi lagi. Aku langsung shock mendengar berita itu. Namun, aku tetap berusaha menenangkan diri dan berbaik sangka. Ya sudahlah kalau batal terbang, yang penting tiketnya bisa direfund.
Tapi makin hari aku malah makin galau, karena sampai detik ini masih belum ada kejelasan apakah tiketnya bisa direfund. Didatangi ke kantornya, ternyata sudah tutup. Aku telpon ke kantornya yang di bandara sukarno hatta, tak ada yang mengangkat. Sampai menghubungi kuratornya, tetap tidak ada penjelasan. Katanya dialihlan ke maskapai lain, tapi kenyataannya harga tiketnya menjadi jauh lebih mahal, sampai lebih dari 2 kali lipat harga tiket dari Batavia Air. Kenapa jadi konsumen yang dirugikan begini? Sungguh tak ada perlindungan bagi kami. Harga tiket Rp 2,5 juta bukan nilai yang sedikit bagiku. Rasanya sungguh menyesakkan dada, jika uang sebanyak itu harus hilang sia-sia.
Gagal sudah rencana ke Belitung, dan uang tiket terancam hangus. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa selain menunggu dan berdoa, semoga pihak terkait mau bertanggung jawab.
Belitung, apa kabarmu? Kabarku tidak baik-baik saja.
*Tulisan ini dibuat dalam rangka meramaikan #7HariMenulis dari @birokreasi*
No comments:
Post a Comment