"Kalau hujan gini keknya was-was juga deh klo harus ke curug. Soalnya jalannya licin. Apa nggak jadi aja?" Usul seorang teman tripku. Wah, bisa terancam batal nih rencana ke curug. Kulihat raut kecewa di wajah teman-temanku yang lain. Akhirnya kuusulkan "Udah sampai sini sayang banget kalo nggak sekalian ke curug. Mendingan tetep jalan aja, pelan-pelan. Semoga hujannya cepet reda". Syukurlah banyak yang mendukung. Perjalananpun dilanjutkan.
Namun ternyata yang dikuatirkan temanku memang benar. Jalan menuju curug amatlah susah dilalui oleh mobil elf yang kami tumpangi. Jalanan sempit, licin, menanjak, berkelok-kelok, dan banyak yang berlubang. Aku yang duduk di bangku belakang tak kuasa menahan tubuh hingga terpental-pental. Duh, sakit semua badanku. Yah, mau bagaimana lagi, memang medannya keras begini. Tak hanya itu, beberapa kali kami sempat salah jalan. Maklumlah, banyak persimpangan yang mirip. Temanku yang pernah kesinipun, sempat terkecoh juga.
Tapi untunglah hujan sudah reda, jadi satu kekhawatiran telah teratasi. Dan medan yang sulit memang sepadan dengan keindahan yang disajikan. Di antara jalan yang berkelok-kelok terhampar perkebunan teh yang sangat memanjakan mata. Kamipun menyempatkan diri foto-foto di sana.
gadis manis pemetik teh :P |
jejak petualang menuju curug |
The Great Curug Cikondang |
Happy traveling ^^
traveler narsis |
*Tulisan ini dibuat dalam rangka meramaikan #7HariMenulis dari @birokreasi*
No comments:
Post a Comment