Sunday, February 3, 2013

Damn! I love Indonesia

Dia berdiri di sana pagi itu, seorang diri. Rambut panjangnya yang pirang kecoklatan, dan kulit putih kemerahannya sangat jelas menandakan dia bukan pribumi. Tanktop orange dengan kardigan warna hitam, dipadu celana kargo dan sepatu kets, kostum yang dipakainya hari itu. Dalam hati aku berpikir, mungkinkah si bule ini salah satu anggota rombongan trip kami? Tapi aku jadi ragu saat melihat tas yang dikenakannya. Bukan backpack yang biasa dipakai para traveler, tapi tas kerja kantoran, mirip punya ibuku.

Menjelang keberangkatan tanda tanyaku terjawab. Ya, dia ikut rombongan trip kami. "Halo selamat pagi. I'm Tara" begitu dia memperkenalkan diri. Unik juga pengalamanku traveling bareng bule begini. Tak disangka, ternyata bule asal New York ini tak kalah ndeso dan norak dari kita loh. Saking noraknya aku sampai merasa seperti jalan-jalan bareng anak umur 3 tahun. Bayangkan saja, dia begitu heboh melihat perkebunan teh. "Wow cool! Kereeeen!" kata dia dengan mata yang berbinar-binar. Setiap inchi jalan difotonya. Berkali-kali dia mesti pindah tempat duduk demi mendapatkan jepretan yang oke. Bahkan dia 'memaksa' turun di perkebunan teh demi bisa foto-foto. Kami yang sudah sangat terbiasa dengan kebun teh, terpaksa harus mengikuti dia. Ikut foto-foto juga, dan ikutan norak pastinya. Ternyata dia memang terobsesi dengan teh. Dan keinginannya adalah pengen minum teh tawar! Ya ampun, cuma gara-gara teh aja loh, seheboh itu.

Siapa yang tak kenal gemblong dan tahu sumedang? Yang biasa kena macet di daerah puncak pasti tahu. Siapa sangka makanan sederhana seperti ini ternyata bikin lidah teman manca negaraku ini ngiler setengah mati. "Hmm, so good, I like it! What is it?" kata dia. Kata-kata yang sama juga keluar dari bibirnya saat menyantap nasi padang bungkus. Satu porsi nasi padang yang isinya banyak sekali itu langsung tandas tak bersisa.

Beberapa waktu lalu, dia juga sempat mengunggah sebuah video di facebooknya. Video itu menampilkan perjalanannya dengan angkot di daerah Bogor. Tampak di video itu seorang pengamen memainkan sebuah lagu dengan ukelelenya. Pengamen, pemandangan yang biasa kita temui, sesuatu yang tak pernah kita anggap sebagai sesuatu, bahkan terkadang membuat kita merasa terganggu. Tapi justru membuat si teman buleku ini sangat terkesan. Video itupun menuai komen kekaguman dari keluarga dan teman-teman senegaranya.

Tara, gadis bule calon dokter ini, membuatku semakin sadar bahwa Indonesia itu memang benar-benar menarik. Alamnya, budayanya, kulinernya, semua sangat menggoda. Banyak warga negara lain mengagumi keindahan dan keunikan negeri kita ini, bahkan untuk hal-hal yang kita anggap sangat biasa. Jadi temans, tak perlu iri dan berkecil hati karena kita belum pernah ke luar negeri. Lihatlah sekeliling kita, lihatlah Indonesia. Keindahannya tiada tara. *Pesan untuk diri sendiri*

No comments:

Post a Comment