Saturday, February 2, 2013

Belitung, Apa Kabarmu?

Kalau ada yang mengira aku akan menulis tentang jalan-jalanku ke Belitung, maaf aku mengecewakan kalian. Ini bukan cerita senang-senang, tapi ini cerita tentang kegagalan. Kegagalanku menjangkau Belitung. Kegagalanku menapakkan kaki di bumi Laskar Pelangi itu. Sejak bertahun-tahun yang lalu keinginanku ingin jalan-jalan kesana sudah membara di hati. Tapi bagaikan sebuah cinta yang tak direstui, berkali-kali aku harus mengalami kegagalan. Mungkin memang aku dan belitung tak berjodoh. Hiks

gambar pinjam dari sini
Kegagalan yang pertama terjadi beberapa tahun yang lalu. Sesaat sebelum aku memesan tiket online. Tiba-tiba temanku yang tinggal di Bali "memaksa"ku berkunjung ke pulau dewata itu. Dengan segala rayuan tingkat dewa, tentu saja membuatku takluk juga. Bagaimana tidak, aku dijanjikan keliling bali, segala akomodasi dan transportasi for free. Tentu saja ini tak bisa kudapatkan jika aku ke belitung, dimana segalanya harus kutanggung secara mandiri. Menimbang semua hal tersebut, maka aku alihkan liburan ke belitung menjadi ke bali. Dan aku sama sekali tak menyesal.

Kegagalan kedua terjadi sekitar 2 tahun yang lalu. Aku sudah menyiapkan dana untuk keliling Belitung. Tapi dana tersebut malah terpakai untuk keperluan mudik lebaran. Yah, mau bagaimana lagi, masa' mau jalan-jalan harus ngutang. Terpaksa harus aku batalkan.

Dan kegagalan yang ketiga adalah kegagalan yang terparah sepanjang masa. Semoga teman-teman tak ada yang mengalaminya. Sekitar 3 bulan yang lalu aku sudah membeli tiket pesawat Batavia Air tujuan Tanjung Pandan, untuk penerbangan bulan Mei 2013 nanti. Biasalah, aku memanfaatkan momen promo, jadi belinya jauh-jauh hari. Tapi siapa sangka 3 hari yang lalu Batavia Air dinyatakan pailit, dan tidak beroperasi lagi. Aku langsung shock mendengar berita itu. Namun, aku tetap berusaha menenangkan diri dan berbaik sangka. Ya sudahlah kalau batal terbang, yang penting tiketnya bisa direfund.

Tapi makin hari aku malah makin galau, karena sampai detik ini masih belum ada kejelasan apakah tiketnya bisa direfund. Didatangi ke kantornya, ternyata sudah tutup. Aku telpon ke kantornya yang di bandara sukarno hatta, tak ada yang mengangkat. Sampai menghubungi kuratornya, tetap tidak ada penjelasan. Katanya dialihlan ke maskapai lain, tapi kenyataannya harga tiketnya menjadi jauh lebih mahal, sampai lebih dari 2 kali lipat harga tiket dari Batavia Air. Kenapa jadi konsumen yang dirugikan begini? Sungguh tak ada perlindungan bagi kami. Harga tiket Rp 2,5 juta bukan nilai yang sedikit bagiku. Rasanya sungguh menyesakkan dada, jika uang sebanyak itu harus hilang sia-sia.

Gagal sudah rencana ke Belitung, dan uang tiket terancam hangus. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa selain menunggu dan berdoa, semoga pihak terkait mau bertanggung jawab.

Belitung, apa kabarmu? Kabarku tidak baik-baik saja.


*Tulisan ini dibuat dalam rangka meramaikan #7HariMenulis dari @birokreasi*


No comments:

Post a Comment