Wednesday, January 18, 2012

Semalam di Semarang

Masih tentang Kota Semarang. Aku ingat beberapa waktu yang lalu, jauh sebelum perjalananku ke Semarang lebaran lalu, aku pernah melakukan perjalanan sendirian ke kota itu. Tak ada tujuan jelas kenapa aku memutuskan pergi ke sana. Aku hanya ingin melepaskan kejenuhan dan sedikit kegalauan saja. Mungkin dengan �melarikan diri� sesaat dari rutinitas sehari-hari, bisa membuatku fresh kembali. Dan Kota Semarang yang anggun itu pilihanku. 

Terjebak Banjir Rob di Titik Nol Kilometer


Walaupun hanya semalam di kota itu, namun aku cukup mendapatkan pengalaman baru. Salah satunya adalah terjebak banjir rob di Titik Nol Kilometer Kota Semarang. Titik Nol Kilometer adalah pusat Kota Semarang. Mungkin selama ini banyak yang mengira bahwa pusat kota Semarang adalah Kawasan Simpang Lima atau di Kawasan Tugu Muda. Ternyata pusat Kota Semarang ada di kawasan Kota Lama, tempat Titik Nol Kilometer berada, yaitu di Jalan Pemuda. 


Titik Nol Kilometer dan GKN - gambar pinjam dari sini

Sore itu aku menyempatkan diri mampir ke kantor seorang temanku, Diana. Kebetulan kantornya terletak di Jalan Pemuda, tepat di depan Tugu Nol Kilometer. Gedung Keuangan Negara, di sanalah aku melewatkan sore menjelang malam bersama temanku itu. Berhubung kami berencana akan nongkrong-nongkrong di Paragon (sebuah mall baru yang lagi happening banget di kalangan muda mudi Semarang) pada malam harinya, maka kami putuskan untuk keluar kantor agak telat, sekalian sholat Maghrib dulu di kantor itu. 


Gedung Keuangan Negara atau GKN, seperti gedung-gedung lain di kawasan Kota Lama, merupakan sebuah gedung kuno yang eksotis nan misterius, apalagi saat-saat menjelang malam. Terus terang aku sedikit merinding juga saat itu.. hehe..*dasar penakut*. Kebayang kan suasananya yang remang-remang di sebuah gedung tua berusia ratusan tahun. Ditambah lagi saat itu sebagian besar pegawai sudah pulang, jadi suasananya sepi sekali. 


Selepas maghrib, kami baru keluar kantor. Tak kusangka, ternyata kami sudah dikepung banjir. Kawasan ini memang sering kali dilanda banjir rob. Dan waktu itu banjirnya termasuk parah hingga kami tak bisa melewatinya. Biasanya para pegawai di gedung ini mengandalkan jasa tukang becak untuk menyeberangkan mereka. Tapi saat itu hari sudah malam, sepertinya tak ada tukang becak yang masih mangkal. Duh bagaimana ini? Apa iya sih kami bakal semalaman di kantor ini? Huhuu.. horror sekaliii..  -__-


Saat bingung memikirkan cara melepaskan diri dari kepungan banjir, tiba-tiba bantuan datang. Ada seorang mbak-mbak baik hati, yang dengan ramahnya mengantarkan kami mencari jalan keluar. �Lewat mriki mawon mbak� katanya dengan ramah. Kamipun dengan patuh mengikutinya. Aku sudah lupa apa yang aku lalui, seingatku kami akhirnya keluar melalui Gedung Kantor Pos Besar yang ada di sebelah gedung GKN ini.  Alhamdulillah.. jadi juga kami hang out di Paragon.. hehe..


Kantor Pos Besar Semarang - gambar pinjam dari sini

Menikmati malam 


Jauh-jauh dari Jakarta ke Semarang kok mainnya ke mall juga, ah apa bedanya.. hehe. Iya benar, tak ada bedanya dengan mall-mall di Jakarta. Tapi karena saat itu Paragon Mall termasuk masih baru, maka pengunjungnya ramai sekali. Sepertinya orang-orang sangat antusias untuk mencoba mall baru. Malam itu kami berencana nonton film di sana, kebetulan ada film menarik..hehe..


Sehabis nonton di Paragon, aku berkesempatan menikmati makan malam gratisan di lokasi yang tak jauh dari kawasan Simpang Lima. Malam itu Diana sekeluarga mengajakku menikmati  Bakmi Jawa yang rasanya maknyus sekali.. hihihi.. Ah nikmatnya.. menghabiskan malam di kota yang bersahaja bersama kehangatan sebuah keluarga :).


Sayangnya waktu itu aku tak membawa kamera, jadi tak ada pemandangan dan momen yang bisa kuabadikan. Ah nyesel.. :(

No comments:

Post a Comment