Tuesday, November 20, 2012

Mati Gaya di Waterboom


"Di saat orang-orang bersuka ria dan berteriak kegirangan, aku hanya bisa menatap hampa tak tahu harus berbuat apa. Dan hanya bisa menyesali kebodohan sendiri"

*****

Long weekend, adalah saat yang tepat untuk berlibur bersama keluarga. Seperti yang kami lakukan weekend kemarin. Tidak perlu jauh-jauh. Berenang dan bermain air di Waterboom Lippo Cikarang sudah cukup mewah bagi kami. Pagi itupun kami bersiap-siap berangkat menuju tempat tersebut.  Kali ini aku memutuskan untuk tidak ikut nyemplung di air. Maksudku adalah agar aku bisa leluasa mengabadikan momen-momen seru kami dengan kamera. Ceritanya mau jadi fotografer. Jadi aku sengaja tak membawa baju renang dan baju ganti, biar lebih praktis.

Setelah ribet dengan segala persiapan, berangkatlah kami berenam ke Waterboom Lippo Cikarang. Beberapa saat di perjalanan, dimulailah kegalauanku. "Waduh.. Hpku mana ya?" tanyaku sambil merogoh semua kantong celanaku. "Kok nggak ada ya?" Makin galau karena barang yang kucari tak ketemu. "Ouu.. Mungkin aku masukin tas" pikirku menenangkan diri sambil ngubek-ubek isi tas. Duh.. Nggak ketemu juga. Berarti ketinggalan! Ciyus?!  Huwaaa.. Apalah arti hidup ini tanpanya *lebay*. Yaah.. aku tak bisa update status dong. Tak bisa pamer upload foto dong. Tak bisa bbm-an dong. Bisa mati gaya kalau begini ceritanya.
Ya sudahlah, mau bagaimana lagi. Memang berat sih, karena hp ibarat teman setiaku yang selalu sukses mencairkan suasana.. Jiaah lebay lagi. Kini aku harus menyesuaikan diri sehari tanpa hp. Untungnya masih ada kamera, jadi aku bisa fokus dan menyibukkan diri menjadi fotografer sehari.

Pukul 10 pagi, kami sampai di tempat tujuan. Begitu masuk ke lokasi permainan, aku langsung menyiapkan kameraku, siap-siap memotret obyek-objek yang menarik. Ku-on-kan kameraku. Begitu layar menyala, tiba-tiba muncul keanehan. Ada tulisan tertera di layar "out of memory". Loh kok bisa? Seingatku aku belum njepret apa-apa. Dan jepretanku sebelumnya juga sudah aku pindahkan ke laptop. Deg! Tiba-tiba aku lemas membayangkan kemungkinan terburuk. "Jangan-jangan aku lupa memasukkan memori cardnya". Kubuka tempat memori card di kameraku, dan ternyata kosong! Memori cardnya tak ada! Ah, pengen pingsan rasanya. Lemas lunglai semua persendianku. Bagaimana bisa dipakai kamera ini kalau tak ada memorinya.

Pandanganku tiba-tiba nanar, masa depan terasa suram. Tiba-tiba merasa diri tak berguna. Bayangkan, aku bisa apa tanpa hp, tanpa kamera, tanpa baju ganti, dan tanpa baju renang, di area permainan air sebesar ini. Masa' sih aku hanya duduk berjam-jam, menunggu anggota keluargaku bersenang-senang. Hanya duduk?! Oh, tidak! Rasanya sia-sia saja aku kesini tanpa bisa berbuat apa-apa. Belum kalau ingat harga tiket masuk yang cukup mahal, Rp 75.000/orang, tambah menyesal rasanya. Lagi-lagi aku pasrah, lihat saja berapa lama aku bisa bertahan di sini. Hanya duduk jelas bukan tipikalku. Aku bukan tipe orang yang bisa diam tanpa bisa berbuat apa-apa. Sebagai pelipur laraku, adikku meminjamkan hp jadulnya kepadaku. Yah, paling nggak bisa buat mengabadikan acara seru-seruan mereka. Walaupun hasilnya tentu tak sebagus jepretan kamera Nikon Coolpix-ku.

mereka yang bersenang-senang
Beberapa menit kemudian aku sibukkan diri mengabadikan keceriaan mereka lewat kamera hp. Namun itu tak berlangsung lama. Kebosanan mulai merasukiku. Apa serunya foto-foto dengan hp jadul begitu. Aku sama sekali tak puas dengan hasilnya. Keluargakupun sudah mulai melupakan kehadiranku, asyik dengan dunia mereka sendiri. Hari mulai siang, cuaca makin panas, dan aku mulai kegerahan. Melihat orang-orang dengan cerianya bermain air, rasanya aku iri sekali. Ingin rasanya ikut nyemplung. Membenamkan diri di air yang melimpah pasti rasanya segar sekali. Duuh.. Aku tergoda! Tapi masalahnya aku kan nggak bawa baju ganti. Oh iya, sepertinya kios souvenir yang dekat pintu masuk menjual baju renang. Tanpa buang-buang waktu lagi aku bergegas menuju kios itu. Dan benar, memang ada baju renang. �Mas, baju renang yang panjang berapa harganya?� tanyaku kepada si mas penjaga kios. �Yang panjang 450 ribu mbak..�. Hah?! Ciyus?!. Takjub aku melihat harga yang tertera. Mahal banget! Ini baju renang atau gaun pesta sih?! Langsung luntur keinginanku untuk membelinya. Dengan langkah gontai aku menjauhi kios itu.

Baru beberapa langkah, tiba-tiba ada ide lain di kepalaku. Gimana kalau aku beli kaos saja. Pasti harganya tak semahal itu. Bergegas aku kembali ke kios itu. �Mas, kalau kaos berapaan ya?� tanyaku lagi. �80 ribu mbak�. Wah, mahal juga kaosnya. Kaos kaya� gini di ITC biasanya cuma Rp 25 ribu saja. Tapi ya sudahlah, namanya juga kepepet.
�Ukuran buat saya ada nggak?�
�Kelihatannya nggak ada deh mbak.. Ini ukurannya gede semua. Yang S aja gede kok. Masih kegedean klo mbak yang pake�
Yaah, batal deh dapat baju ganti.

Aku kembali ke tempat nongkrongku semula dengan perasaan galau. Makin siang, makin panas, dan makin besar hasratku untuk menyeburkan diri ke kolam. Bagaimana ya caranya? Tiba-tiba muncul ide liarku. �Kalau aku beli baju renang yang pendek pasti lebih murah. Nggak papa lah agak terbuka, kan nggak ada yang kenal ini, nggak ada yang merhatiin juga� pikirku. Dan untuk ketiga kalinya aku mendatangi kios souvenir tadi. 
�Mas, kalau baju renang yang pendek harganya berapa?� tanyaku. �Ouu.. yang kek gini ya?� tanya si mas penjaga kios sambil memperlihatkan baju renang two piece yang sangat pendek sekali. Aku mengangguk saja, walaupun yang kumaksud bukan yang itu, tapi yang agak tertutup. �Ini harganya 300 ribu� sambungnya. Jiaaaah.. kok mahal banget! Cuma sebangsa kancut ama kutang aja kok harganya mahal banget. Berarti model yang lain lebih mahal lagi dong. Kalau kaya� gini mending aku bengong aja nongkrong sendirian. Tapi untung juga harganya mahal, jadi diriku terselamatkan dari acara mengumbar aurat. Terkadang Allah menyelamatkan kita dengan cara yang tidak kita kira.

Daripada aku galau dan punya ide yang aneh-aneh lagi, mendingan aku cari cemilan saja di pusat jajan. Makanan tak pernah gagal menenangkan hati.. hehe.. Dan kuputuskan menghabiskan sisa waktu nongkrongku yang masih lama dengan ngemil kentang goreng. Mungkin aku memang harus berdiam diri sejenak. Diam, tanpa berbuat apa-apa.. hanya duduk santai saja..

****
Sampai di rumah, langsung kubuka hpku yang tadi ketinggalan. Ada sebuah bbm dari teman SMAku �Cova, kamu lagi di Waterboom kan? aku lihat kamu loh�. Aku terpana lihat bbm itu. Ternyata dugaanku bahwa tak ada yang mengenaliku di tempat itu salah besar. Untung aku tak jadi pakai baju renang pendek. Kalau sampai dilihat dia, bisa-bisa reputasiku sebagai aktivis rohis jaman SMA bisa hancur.. haha..

No comments:

Post a Comment