�Semakin alami sebuah tempat semakin menarik pula untuk dikunjungi� itulah yang ada dalam pikiranku. Seperti saat aku memutuskan mengunjungi pantai yang indah ini.
Pagi-pagi sekali kami sudah bersiap-siap. Dari hasil googling, aku mendapat info bahwa pantai ini terletak di Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, jaraknya sekitar 80 km dari kota Yogyakarta. Mmm.. cukup jauh juga ya. Sepertinya perlu beberapa jam untuk sampai di sana. Berbekal GPS dan peta Yogyakarta *takut nyasar*, dimulailah petualangan kami hari itu. Tepat pukul 7 pagi, kami berlima, aku, suami, adikku, dan dua orang anakku, berangkat dari rumah orang tuaku di Magelang. Sebenarnya ada rasa was-was saat mengawali perjalanan ini, mengingat tempat ini belum dikenal banyak orang, kemungkinan fasilitasnya belum bagus. Apalagi aku membawa anak-anak, aku khawatir mereka tidak nyaman di sana.
Tapi kekhawatiranku ternyata tidak terbukti, anak-anakku justru sangat menikmati perjalanan ini. Ini tidak mengherankan, karena sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang cukup seru. Bukit-bukit berbatu, dengan tebing-tebing dan pohon-pohon jati yang tumbuh di sekitarnya. Jalan berkelok-kelok dan beberapa tikungan tajam, cukup memacu adrenalin. Apalagi jalan di daerah Gunung Kidul ini tergolong sempit, jadi mesti ekstra hati-hati. Bagi yang belum jago nyetir jangan coba-coba bawa mobil kesini ya.. hehe..
Ada lagi pemandangan lain yang tak kalah unik di kawasan Gunung kidul ini, yaitu penjual belalang goreng di pinggir jalan. Mereka menjajakannya dengan cara menggantung rentengan belalang-belalang itu di sepedanya. Bagi yang penasaran pengen tahu rasanya seperti apa, boleh kok dicoba. Kalau aku sih belum punya nyali untuk mencoba kuliner yang satu ini, lihat wujudnya aja rasanya geli.. -__-
Setelah beberapa kali menanyakan arah kepada penduduk sekitar, akhirnya kami sampai di sebuah gerbang yang menandakan kami telah memasuki kawasan pantai. Sebenarnya gerbang ini hanya berupa gardu kecil dengan portal ala kadarnya, yang ditunggui seorang bapak-bapak tua. Dan dengan muka lempeng tanpa ekspresi, dia berkata kepada kami �Tujuh ribu�. Aku sempat terpana. Ternyata Rp 7000 itu harga tiket masuk untuk kami berlima, ditambah 1 buah mobil. Wah murah sekali ya, dengan harga segitu kami sudah bisa menikmati 3 buah pantai sekaligus, Pantai Ngrenehan, Pantai Ngobaran dan Pantai Nguyahan. Coba bandingkan dengan masuk kawasan Pantai Ancol Jakarta, yang tiket masuknya per orang Rp 15.000, belum lagi tambahan untuk kendaraan.
Tepat pukul 10.00 pagi kami menjejakkan kaki di Pantai Ngrenehan, dan langsung disambut oleh pemandangan yang benar-benar membuai mata. Laut biru dan pasir putih, berpadu dengan cerahnya langit, ditambah dengan suasana yang tenang dan alami. Pantai kecil ini diapit oleh bukit-bukit batu karang, dengan tanaman semak-semak yang tumbuh di sekitarnya. Ada beberapa perahu nelayan di tepi pantai yang makin menghidupkan suasana. Dan yang membuat tambah sempurna adalah pantai ini sepi pengunjung, ini membuat kami merasa seperti berada di pantai pribadi :D.
Pagi itu matahari belum terlalu menyengat, dan kami puaskan diri untuk bermain-main di sini. Anak-anak pun sangat ceria. Mereka memang sangat menyukai pantai. Berfoto-foto dengan berbagai gaya adalah wajib untuk dilakukan. Dan kami pun tak perlu malu-malu, karena di sini tidak banyak orang yang melihat aksi konyol kami.. hehe..
Sekitar jam 12 siang barulah beberapa orang pengunjung datang, dan suasana pantai ini menjadi agak ramai. Kami memutuskan untuk istirahat saja dan makan siang di sini. Pantai Ngrenehan memang pusatnya para nelayan, dan mereka menjual hasil tangkapan laut kepada para pengunjung. Berbagai jenis ikan, kerang, kepiting, rajungan dan cumi, semua tersedia di sini. Harganyapun cukup terjangkau. Kami memesan ikan tongkol seharga Rp 25.000 sekilonya, itu sudah termasuk ongkos masaknya. Kita bisa memilih jenis masakan sesuai selera kita, bisa digoreng, dibakar, asem manis, saos tiram atau saos padang. Dan siang itu kami makan di pondok pinggir pantai dengan menu ikan segar yang dimasak langsung, dan minumnya air kelapa muda langsung dari pohonnya. Wah nikmat sekali bukan? What a wonderful life.. ^_^
Aku sungguh ingin ke pantai ini lagi, menikmati indahnya alam yang jauh dari hiruk pikuk keramaian, sekedar untuk melepaskan kejenuhan. Dan menyerap energi positifnya untuk menyegarkan jiwa dan raga yang lelah ini. Oh andai aku bisa kesana saat ini juga...
*****
*Baca postinganku selanjutnya tentang Pantai Ngobaran dan Pantai Nguyahan hanya di Runaway Diary ^_^
No comments:
Post a Comment