Monday, October 15, 2012

Ngadem di Hutan Mangrove



Bali memang sangat mendunia. Membicarakan keindahannya seolah tak pernah ada habisnya. Dari pantai hingga pegunungan selalu membuat decak kagum. Bahkan alam bawah lautnya tak henti-hentinya membuat orang terpesona. Siapa sih yang tak kenal Pantai Kuta, Tanah Lot, Uluwatu, Kintamani? Tentu semua sudah tahu. Walaupun belum pernah mengunjungi langsung, tapi keindahannya sudah tersebar di seluruh dunia lewat foto-foto indahnya.

Tapi masih ada loh tempat di Bali yang belum dikenal khalayak ramai. Bahkan temanku yang orang bali asli tak tahu kalau ada tempat seperti ini. Entah kenapa tempat ini tak dikenal banyak orang, padahal lokasinya sangat strategis dan sangat mudah dijangkau. Soal keindahannya jelas tak diragukan lagi. Buktinya tempat ini jadi tempat foto hunting bagi para fotografer. Di manakah itu? Tempat itu adalah sebuah hutan mangrove yang letaknya tidak jauh dari Bandara Ngurah Rai. Tepatnya di sebelah kiri jalan By Pass Ngurah Rai, dari arah Sanur.

Nah, liburan sekolah bulan Juli kemarin aku mengajak suami dan anak-anakku mengunjungi tempat ini. Dan pilihanku sangat tepat, karena inilah satu-satunya tempat di Bali yang pengunjungnya tidak ramai seperti tempat-tempat wisata yang lain. Lumayanlah sebagai tempat ngadem setelah bermacet-macet ria di jalanan Denpasar dan Kuta. Tiketnyapun cukup murah, hanya Rp 5000 saja per orang.

Memasuki kawasan hutan mangrove tersebut, kita akan disuguhi pemandangan yang menyejukkan mata. Pohon-pohon bakau yang rimbun tidak hanya indah di pandang mata, tapi juga menghadirkan suasana adem di tengah-tengah kota Denpasar yang terik. Hutan mangrove ini sangat luas. Dan kita bisa mengelilinginya melalui jembatan sederhana dari kayu, yang dibuat memanjang mengitari kawasan hutan mangrove ini. Anak-anak sangat excited saat menapakkan kaki pada jembatan kayu ini, ketika memasuki kawasan hutan. Akhirnya mereka merasakan secara langsung masuk ke dalam hutan yang selama ini hanya bisa mereka bayangkan. Hutan yang tampak misterius bagi mereka, membuat mereka berimajinasi macam-macam. Tiba-tiba Ariq menyeletuk "Ma, kalo tiba-tiba ada singa bagaimana?". "Nggak ada singa nak" jawabku.
"Kalau macan?"
"Nggak ada juga"
"Trus adanya apa dong?"
"Adanya kepiting-kepiting cantik. Tuh lihat.." Kataku sambil menunjuk bagian bawah jembatan, yang dikerumuni kepiting-kepiting lucu. Dan anak-anakpun dengan riang ikut mengamati makhluk hutan bakau tersebut. Hutan mangrove ini memang sebuah tempat wisata yang edukatif. Karena kita bisa mengenalkan langsung kepada anak-anak apa sih hutan mangrove itu, bagaimana habitatnya, dan apa manfaatnya bagi kelangsungan hidup manusia. Jadi selain bersenang-senang, juga bisa menambah pengetahuan.


Setelah berjalan beberapa saat, kami menemui sebuah menara peristirahatan di tengah-tengah kawasan hutan ini. Dari atas menara kita bisa menikmati hamparan hutan mangrove yang luas dengan sungai yang berkelok-kelok, yang tampak seperti labirin. Kami beristirahat beberapa saat di sini, sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang membelai tubuh. Ah nyamannya..


Ada hal yang tak boleh terlewatkan di tempat indah ini, yaitu berfoto-foto. Mmm.. Kapan lagi bisa foto-foto di hutan seeksotis ini. Para fotograferpun rela jauh-jauh dari berbagai daerah untuk hunting foto di sini. Nah kami yang sudah ada disini tentunya tak mau ketinggalan. Tapi hari itu tampaknya kami cukup banyak saingan. Ternyata kebanyakan para pengunjung datang ke hutan mangrove ini dengan tujuan untuk berfoto ria. Lihat saja, beberapa ada yang berdandan heboh layaknya foto model. Nggak kebayang gimana rasanya melewati jembatan kayu dengan memakai highheels seperti itu..hehe.. Ada juga model asli yang berpose sangat menawan. Lumayan buat cuci mata. Di spot lain tak kalah sibuk dengan sesi pemotretan preweddingnya.

Nah, bagi yang sudah bosan ke Pantai Kuta atau Tanah Lot, bisa mencoba alternatif tempat wisata ini. Pokoknya rekomended untuk liburan keluarga.
Happy traveling ^^

No comments:

Post a Comment