Wednesday, August 15, 2012

Happy Mudik

Tak terasa bulan Ramadhan akan segera berakhir. Dan lebaran tinggal beberapa hari lagi. Saat ini tentu banyak yang sudah pulang kampung, bagi para perantauan. Seperti teman-teman di kantorku, banyak yang sudah mengambil cuti. Dan sejak hari senin kemarin suasana kantor mulai sepi. Sebenarnya aku pun sudah tak sabar ingin segera pulang kampung tapi apa daya jatah cutiku tinggal 3 hari, dan itu aku pakai untuk sehabis lebaran nanti. Mau tak mau aku baru bisa mudik besok Jum'at. Menurut perkiraan besok adalah puncaknya arus mudik. Sudah terbayang bagaimana kemacetan yang akan terjadi, seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi aku berharap dan berdo'a semoga macetnya tidak parah, dan semoga Allah memberikan kelancaran dan keselamatan di perjalanan hingga sampai di tempat tujuan.

Mudik memerlukan banyak pengorbanan. Seringkali aku takjub dengan perjuangan para mudikers ini. Kalau melihat mereka ini, seolah perjalanan kami yang harus kena macet hampir sehari semalam terasa tak ada apa-apanya dibandingkan perjuangan mereka. Betapa tidak. Mereka begitu berani (baca:nekat) menempuh perjalanan dari Jakarta ke Jawa Tengah bahkan Jawa Timur hanya dengan sepeda motor. Itupun tidak sendirian, tapi bersama dengan istri dan anaknya, ditambah pula dengan barang-barang yang terlalu besar untuk ukuran sepeda motor. Dan hebatnya mereka sanggup bertahan walaupun di tengah perjalanan yang macet dan panas yang sangat  menyengat. Sungguh pertolongan Allah sangat jelas terlihat.

Adapula yang nekat memodifikasi kendaraan yang ala kadarnya agar bisa muat barang dan orang sebanyak-banyaknya. Tak heran jika kita bisa melihat pemandangan unik di sepanjang jalan. Seperti truk yang dipasang terpal, dan berisi puluhan orang yang berdesak-desakan. Atau yang lebih parah lagi beberapa orang nekat nongkrong di atas barang-barang yang dimuat di truk, seperti gambar di bawah ini. Hmm..benar-benar uji nyali bukan? Bayangkan harus berada di posisi seperti itu seharian, bahkan kalau macetnya parah, bisa sehari semalam. Sungguh Allah memberikan kekuatan.




Semua itu membuatku bersyukur. Setidaknya aku tak mengalami nasib seperti mereka. Nasibku jauh lebih baik, walaupun mengalami kemacetan yang sama. Alhamdulillah aku terlindungi dari hujan dan sengatan matahari langsung. Kendaraan pribadi yang kami tumpangi kondisinya jauh lebih baik dibanding jika harus memakai sepeda motor atau truk. Sungguh Allah memberikan banyak pelajaran dalam setiap perjalanan. Dari situlah kita bisa belajar bersyukur dan memaknai arti perjuangan. Karena di balik kesulitan pada saat mudik, akan kita temukan indahnya kebersamaan dan silaturahmi.

Ya Allah lindungilah kami yang melakukan perjalanan ini. Perjalanan untuk memuliakan orang tua dan mempererat persaudaraan antar teman dan kerabat. Selamat mudik temans.. Semoga selamat sampai tujuan. Mohon maaf lahir batin.. Sampai jumpa sehabis lebaran ya.. Aku mau mudik dulu.. See you.. ^^





No comments:

Post a Comment