Monday, August 6, 2012

Sisa Purnama di Pantai Kuta

"Mama, ayo bangun! Ariq mau ke pantai.." Suara ariq membangunkanku dari mimpi indahku. Setengah sadar kulirik jam di hpku. Jam 5 pagi. Duh kok udah jam 5 aja, perasaan tidurku baru sebentar. Dan suasana masih sepi dan gelap, seperti masih malam saja. Ah iya, ini kan di Bali. Kalau di Jakarta saat ini baru jam 4 pagi. Pantesan masih gelap. "Tunggu sebentar lagi ya.. Sekarang kan masih gelap. Mau lihat apa kalau gelap-gelap gini ke pantai?" sahutku.

Akhirnya setengah jam kemudian kami menuju ke pantai Kuta. Letaknya tak jauh dari tempat kami menginap, hanya menempuh waktu 5 menit saja dengan jalan kaki. Pagi itu masih gelap dan sepi. Dalam hati aku berkata "Apa yang dilihat kalau gelap begini?". Tapi begitu sampai di pantai, aku harus menarik kembali kata-kataku. Ternyata pemandangan di depan mataku tak seperti bayanganku. Jauh lebih indah. Pantai yang membentang luas begitu landai, dengan air laut yang berwarna perak keemasan, karena pantulan cahaya bulan purnama. Ah..bulan purnama..di pantai kuta.. Subhanallah..cantiknya..




Anak-anak segera berlari menyambut air laut, dan langsung bermain pasir. Suamiku mengambil kamera, dan mengabdikan pemandangan yang indah di depan mata. Sedangkan aku hanya berdiri saja di pinggir pantai sambil menikmati keindahan laut dan bulan purnama. Sesekali kurapatkan boleroku untuk melindungi badanku dari angin. Maklum ya, aku memang tak tahan dengan angin laut, takut masuk angin.

Perlahan tapi pasti, matahari mulai menampakkan diri di ufuk timur. Cahaya purnama mulai digantikan oleh sinar matahari pagi. Dan orang-orang mulai bermunculan. Sebagian besar adalah bule-bule yang sedang jogging, atau sekedar jalan pagi. Asyik juga mengamati bule-bule yang berbodi seksi, dengan pakaian minimnya *eh jangan dibayangin ya, lagi puasa :D.

Saat sedang asyik mengamati pemandangan, tiba-tiba sudut mataku menangkap seseorang yang sepertinya sedang mengamatiku. Ternyata benar, ada bule ganteng tersenyum dan menghampiriku. Aduh gimana ini? Kok jadi grogi. Aku harus siap-siap mengerahkan seluruh kemampuan ngomong bahasa inggris nih. Duh dia mulai mendekat nih. Dia mau ngomong apa ya? Dalam hitungan detik dia telah sampai persis di depan mukaku, dia tersenyum, dan berkata padaku "@4:??5$:::)/4'?/�����\\&�\%". Doweeeng... Aku nggak ngerti bahasanya sedikitpun. Telingaku tak menangkap kata-kata dalam bahasa inggris, atau bahasa belanda, atau bahasa perancis, atau bahasa arab sekalipun. Ya ampun.. Ini aku yang parah atau dia yang pakai bahasa planet?. Aku jadi mati gaya, dengan asal-asalan kubalas ucapannya "$*51:599+@@9?458!$/()". Benar kan, sekarang dia yang bingung dengan ucapanku..hihi.

Karena sama-sama tak tahu bahasa masing-masing, maka kami menempuh jalan tengah, yaitu memakai bahasa isyarat, bahasa tubuh, dan bahasa hati.. Hehe. Maksudnya bahasa hati itu adalah kemampuan untuk memahami, bukan hanya dengan bahasa lisan. Dan hasil dari percakapan kami adalah dia ingin memotretku berdua dengan suamiku. Tentu saja aku mempersilahkan dia. Kemudian aku menawarkan diri berpose bersama dia, tapi dia menolak dengan malu-malu tapi sopan. Jiaah..aku ditolak sodara-sodara.. *makanya jangan ganjen..hihi*.

Yah, akhirnya si bule ganteng berlalu. Dan matahari mulai bersinar terang. Aku masih senyum-senyum, dan menggoda suamiku "Bule tadi kayanya naksir aku ya pa..". Suamiku hanya manyun, tak membalasku. Malah Lita yang menanggapi "Ma, bule tadi ganteng banget.. Kayanya dia suka ama mama deh". Lita malah ngompori. Sedangkan ariq tak terima, dan berkata "Pokoknya mama nggak boleh suka ama bule tadi!". Hihihi..

Sejak peristiwa itu, aku jadi suka lirik-lirik bule yang lewat, siapa tahu ada yang menarik, dan bisa bahasa inggris. Tak berapa lama, lagi-lagi aku merasa ada yang memperhatikanku. Aku menoleh ke samping kiriku. Dan benar ada yang menatapku. Sayangnya kali ini bukan bule ganteng, tapi anjing! Huwaaaa.. Inilah yang paling tidak kusukai dari pantai kuta. Banyak anjing liar berkeliaran. Saat aku merinding melihat makhluk itu, anak-anakku malah sangat antusias mendekatinya. Aduh.. Cukup sudah.. Ayo kembali ke hotel!

No comments:

Post a Comment