Monday, March 5, 2012

Dikejar Waktu

Menjadi ibu bekerja yang tidak mempunyai asisten rumah tangga, sungguh melelahkan bagiku. Urusan rumah dan pekerjaan di kantor harus bisa ku handle sendiri. Dan managemen waktu adalah hal yang paling penting dalam hal ini, agar semua urusan bisa kutangani dengan baik.



Selama tidak ada asisten, biasanya aku tiap hari bangun pukul 04.00 pagi. Dengan bangun jam segitu, aku mempunyai cukup waktu untuk mempersiapkan semua, termasuk memasak, menyiapkan sarapan, menyiapkan bekal anak-anak, mencuci piring, menyapu lantai, mandi, dandan, dan berbenah diri untuk berangkat ke kantor pada pukul 5.45 pagi. Alhamdulillah, walaupun cukup melelahkan tapi beberapa hari ini aku lumayan berhasil menerapkan managemen waktuku ini. Tapi tidak pagi ini.



*****

�Ma, bangun ma.. � dengan lembut suamiku membangunkanku pagi ini. Refleks aku membuka mata dan melirik jam di dinding. �Hah! Udah jam 5.20! Aduuuh.. aku kesiangan!� pikirku dengan panik. Buru-buru aku loncat dari tempat tidur, dan langsung berlari menuju dapur, bergegas menyiapkan segalanya. Padahal aku harus sudah siap ke kantor pada pukul 5.45, itu artinya aku hanya punya waktu 25 menit saja untuk mempersiapkan segalanya. Dan itu harus! Tak ada 1 urusanpun yang bisa di skip.. hadeeeh.. -__-


Dengan menahan rasa mulas di perutku, dan rasa nyut-nyutan di leherku akibat salah posisi tidur, aku buru-buru menyiapkan sarapan dan bekal untuk anak-anakku. Akhirnya dalam waktu 15 menit aku berhasil membuat nasi goreng dan menghangatkan semur ayam yang kumasak tadi malam. Waktu hanya tinggal 10 menit lagi untukku mempersiapkan diri ke kantor. Dan tiba-tiba aku ingat, astaghfirullah.. aku belum sholat subuh! Ya Allah.. ampuni hambaMu ini yang mudah sekali melupakanMu. Gara-gara bangun kesiangan, kacaulah semuanya. 


Sholat subuh, mandi, dandan, sarapan dan menata bekal, cukupkah hanya dengan waktu 10 menit? Tentu saja tidak. Hopeless deh rasanya bisa tepat waktu. Dan benar saja, pukul 6.00 aku baru siap ke kantor, itupun minus sarapan dan dandan. Jam berangkat ke kantor memang hanya molor 15 menit, tapi ini Jakarta, beda 5 menit saja bisa berakibat fatal, karena kondisi jalan yang tidak bisa diprediksi. Yang pasti semakin siang jalanan akan semakin macet. 


Setelah kurang lebih 1 jam di perjalanan, dengan menahan rasa lemas dan pusing karena belum sarapan, akhirnya aku sampai di kantor. Alhamdulillah.. aku tidak terlambat. Tapi suamiku bisa dipastikan tak bisa lepas dari keterlambatan. Itu berarti suamiku harus mengganti jam keterlambatan selama 30 menit selepas jam pulang kantor nanti. Itu artinya dia akan terlambat menjemputku nanti sore, dan kami akan terlambat pulang kantor hari ini. Dan berarti akan berkurang pula waktuku buat anak-anakku hari ini. Maafkan mamamu ini ya nak.. :(.



*****

Ternyata managemen dan disiplin waktu itu sangat penting. Terlambat sebentar saja bisa mengakibatkan efek berantai seperti ini. Dan tentu saja aku sangat menyesal. Selama ini sebisa mungkin aku disiplin menjalani semua. Tapi aku ini wanita biasa juga, yang tak lepas dari rasa lelah dan lupa. Ohhh.. aku lelah.. aku butuh asisten.. help!

No comments:

Post a Comment